Permasalahan sulitnya si kecil makan merupakan masalah yang sebagian besar dialami orang tua. Mungkin anda juga mengalaminya. Dalam rangka menyambut hari anak nasional 2009, Fonterra Brand menyelenggarakan talk show dan kontes anak dengan tema kiat mengatasi sulit makan pada si kecil. Orang tua yang memiliki anak dengan permasalahan sulit makan harus segera mengatasinya. Sulit makan pada anak dikhawatirkan dapat menyebabkan anak kekurangan nutrisi dalam perkembangannya. Jika kondisi sulit makan dibiarkan berlarut-larut, dikhawatirkan status gizi anak menjadi rendah (malnutrisi) sehingga proses tumbuh kembang tidak optimal.
Seorang anak mengalami periode emas pada 30 bulan pertama kehidupannya. Pada periode emas ini pertumbuhan anak sangat cepat, tidak terkecuali otak. Bila terjadi kekurangan nutrisi pada masa-masa tersebut akan berakibat perkembangan yang tidak optimal terutama perkembangan otak yang akan berpengaruh kepada kecerdasan anak.
“Makanan adalah bahan yang dapat dimakan dan mengandung komponen yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan tubuh untuk pertumbuhan atau menjaga kondisi tubuh yang sehat. Pada dasarnya makan terdiri dari air, zat gizi serta bahan tambahan.“ demikian dikatakan dr. Nita Ratna Dewanti, SpA dalam acara Kids Contest dan healthy talk show yang diselenggarakan PT Fonterra Brands Indonesia dan RS Ramsay Bintaro International.
“Zat gizi terdiri dari zat makro dan zat mikro. Yang termasuk zat makro yaitu lemak, karbohidrat dan protein. Sedangkan zat mikro yaitu vitamin dan mineral serta air. Fungsi makanan diantaranya untuk memberikan energi (lemak, karbohidrat, protein), sebagai pertahanan tubuh, serta penting untuk pertumbuhan (protein, vitamin dan mineral, air)“ lanjut dokter spesialis anak RS Ramsay Bintaro International ini.
Salah satu nutrisi penting yang diperlukan adalah susu. Rekomendasi American Academic of Pediatrics (AAP) menyatakan, 300-455 kcal dari susu sapi dalam 1 hari. Ini berarti memenuhi sekitar 50% dari kebutuhan kalorinya per hari dari susu sapi. Selebihnya diperoleh dari makanan padat. Anak usia 1 tahun membutuhkan 1000 kkalori setiap harinya, dianjurkan 340 – 455 kkalori didapatkan dari susu, sisanya didapatkan dari makanan padat lainnya.
Tentang kesulitan makan anak, dr. Nita mengungkapkan bahwa penolakan anak usia ini terhadap makanan mungkin saja terjadi karena organ-organ pencernaan anak memang belum siap menerima makanan yang diberikan. Hal ini dapat disebabkan karena tekstur makanan yang terlalu kasar atau terlalu kental, bahkan bisa disebabkan karena porsi makanan tidak sesuai dengan kemampuan menelan bayi, paparnya.
Psikolog anak RS Ramsay International Bintaro Dra.Niniek A.Bawani mengatakan, terdapat beberapa kendala yang terjadi pada tahapan usia yang berbeda. Pada bayi berusia mulai 6 bulan (sudah mendapatkan makanan tambahan), si kecil mungkin sering menyembur atau melepeh makanannya atau tak mau menelan makannya. Pada usia batita, mengemut makanan menjadi salah satu kendala. “Kerja sama yang baik dari orang tua, pengasuh dan dokter anak diperlukan dalam menelusuri penyebab perilaku sulit makan pada anak. Misalnya menyemburkan atau melepeh makanan pada bayi mungkin terjadi karena pemberian makanan pendamping ASI yang terlalu cepat atau bisa juga terlalu lambat,” ungkap Dra.Niniek lebih lanjut.
Berikut tips yang dapat dilakukan orang tua untuk mengatasi anak sulit makan :
• Sejak usia 6 bulan, bayi dan balita mulai diberikan makanan tambahan atau makanan pendamping ASI. Berikan makanan ini secara perlahan.
• Orang tua mengenalkan setiap jenis makanan padat satu-persatu dengan jumlah sedikit demi sedikit dalam beberapa hari. Hal ini membantu anak dalam beradaptasi dengan rasa dan tekstur makanan.
• Berikanlah contoh perilaku makan yang baik pada anak. Salah satu penyebab kesulitan makanan yang sering ditemui adalah perilaku makan di dalam rumah sendiri. Orang tua seringkali tidak memberikan contoh cara makan yang baik, misalnya makan sambil menelepon atau nonton teve.
• Variasi makanan, cita rasa dan tampilannya juga memegang peranan penting dalam memberi makanan pada anak. Jenis makanan yang itu-itu saja dan tampilan makanan yang membosankan akan menurunkan semangat anak untuk makan.
• Makan terjadwal. Pemberian jadwal makanan disarankan konstan dan berkesinambungan guna membentuk kedisiplinan anak.
• Suasana makan yang menyenangkan. Menciptakan suasana yang menyenangkan pada waktu makan dapat membantu mengatasi kondisi anak sulit makan. Jangan pernah memaksa anak dalam bentuk apapun, sebaiknya orang tua memberikan contoh bagaimana cara makan yang baik.
2 komentar:
artikelnya bagus, bisa menambah wawasan kita
Makasih....
Posting Komentar